Ilmu yang mempelajari tentang otot dan struktur pendukungnya disebut miologi. Kita dapat mempelajari tentang otot secara makroskopis (mata telanjang) dan juga mikroskopis (dengan memakai mikroskop). Setiap jaringan otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi (memendek) dan untuk berelaksasi (memanjang), kemampuan ini sesuai dengan fungsi otot sebagai alat gerak aktif. Bersamaan dengan tulang dan stimulasi saraf, otot dapat bergerak. Sel-sel Otot ini bekerja dalam kelompok tidak bekerja sendiri-sendiri, artinya sel-sel otot yang sama bergantian melakukan kontraksi saat dilakukannya suatu pekerjaan.
A. OTOT POLOS
Otot polos adalah otot yang bersifat ‘involunter’ yang berarti otot ini bekerja secara tidak sadar / tidak menurut kehendak. Otot ini berkontraksi secara lambat, namun dapat bekerja dalam waktu yang lama. Penggunaan energi saat kontraksi pada otot polos ini sangat efisien.
Otot polos memiliki 1 inti sel yang terletak di tengah. Serat otot polos berbentuk gelendong. Otot ini tersusun atas sel-sel yang berbentuk lancip dan memanjang. 
Contoh organ yang disusun oleh otot polos adalah sebagian besar organ pencernaan seperti esophagus, intestinum dan kolon.
Ada dua jenis otot polos berdasarkan cara serabut saraf otot distimulasi untuk berkontraksi, yaitu:
- Otot Polos Unit Ganda, otot ini memerlukan stimulus saraf eksternal untuk melakukan kontraksi. Contoh otot ini terdapat pada otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil.
- Otot Polos Unit Tunggal (viseral), otot ini tidak memerlukan stimulus saraf eksternal untuk melakukan kontraksi, contoh otot ini terdapat pada lapisan dinding organ berongga (visera).
B. OTOT RANGKA / SKELET / LURIK
Otot rangka ini merupakan kebalikan dari otot polos. Otot rangka bekerja secara sadar, artinya bekerja menurut kehendak, setiap kerja dari otot rangka tergantung kepada keinginan seseorang.
Otot rangka memiliki banyak inti sel , itulah yang membuat nya mampu bekerja kuat, namun otot ini mudah lelah. Mudah lelah disini artinya tidak bisa melakukan suatu pekerjaan secara terus menerus tanpa istirahat. Beda halnya dengan otot jantung. Otot ini memiliki sel-sel berbentuk silinder yang sangat panjang. Disebut otot rangka karena melekat pada rangka tubuh. Strukturnya dapat dilihat pada gambar di bawah.
Contoh organ yang disusun oleh otot polos adalah sebagian besar wajah, anggota gerak, dan dinding perut.
C. OTOT JANTUNG
Otot jantung biasanya disebut juga myocardium, myo artinya otot, dan cardium artinya jantung. Jadi seperti namanya otot ini merupakan yang otot yang terdapat di jantung. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa otot jantung merupakan gabungan dari otot polos dan otot rangka (otot lurik).
Bentuk dari otot jantung ini serupa dengan otot rangka (berbentuk silinder panjang namun memiliki inti di tengah) tapi sifat nya serupa dengan otot polos (bekerja secara involunter).
Otot ini bekerja secara terus menerus tanpa lelah dan tidak pernah beristirahat, kerjanya tidak diatur oleh sistem persarafan, namun suatu sistem pengatur aliran listrik jantunglah yang membuat otot ini bekerja tanpa henti.
Otot ini hanya terdapat di jantung, terutama membentuk dinding ventrikel jantung.
1. Menurut bentuk dan serabutnya, yaitu otot serabut sejajar, atau bentuk kumparan, otot berbentuk kipas, otot bersirip dan melingkar.
2. Menurut jumlah kepalanya, yaitu otot berkepala dua, otot berkepala tiga/triseps, otot berkepala empat/quadriceps.
3. Menurut pekerjaannya, yaitu:
a) Otot sinergis, otot yang pekerjaannya, bekerja sama-sama
b) Otot antargonis, otot yang bekerjanya berlawanan
c) Otot abductor, bekerjanya menggerakan anggota menjauhi tubuh
d) Otot adductor, bekerjannya menggerakan anggota mendekati tubuh
e) Otot ekstensor, otot yang bekerja membengkokan sendi tulang atau melipat sendi.
f) Otot ekstenesor, otot yang bekerja melulusakan kembali tulang kepada kedudukan semula.
g) Otot pronator, dimana ulna dan radial dalam keadaan sejajar
h) Otot supinator, dimana ulna dan radial dalam keadaan menyilang
i) Endorotasi, memutar kedalam
j) Eksorotasi, memutar keluar
k) Dilatasi, memanjangkan otot